Bismillah... berikut Puisi "Selepas Cemburu Maghrib":
dari kehidupan lalu tumbuh cemburu
buat luka sendiri meski bukan ia yang terluka
rembaslah cinta bersemi
menutup pintu-pintu di penghujung maghrib
lenakan air mata yang akan turun
malam ini
sebelum cinta menodakan zikir penutup
menduakan anak-anak yang merengek tuk pergi ke surau
menggotong seruan dari lampu yang diusingkan sang ayah
lamat terdengar kicau rembulan mendoa
dikau terantuk satu musim penepian
luka... cukup derai air mata habis sebelum tahajud pergi
seindah dugaan tak seindah nyata
lambat laun terukir dendam
cemburu t'lah tuakan ayat-ayat yang menjerit;
'anakku mati!
anakku mati! bermesra durja dinding pemisah hati!'
pun hujan sampaikan kepiluan
sesalkan surau ditutup selepas cemburu usai
malam ini... di kamar yang mengubur langkah berderap
#aku tak mengizinkan puisi ini mencemburui kewajibanku#
22 April 2012
Puisi Selepas Cemburu Maghrib
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar