Bismillah... berikut Puisi "Akhir: Sebuah Cerita":
saat kita bertemu di tepi senja
aku mengungkapkan satu keabadian tentang kita
melalui desir pawana pada karang-karang yang teronggok jera
sebab jarak pandang menumpahkan harap
gugur dan tumpah ruah dengan decak tangis memarau
ah...,
bukti kesetiaan itu tak jua berpihak
mendendangkan rembulan yang terjungkal bintang-bintang cakrawala
menanam benih karena kecemburuan menusuk hati
dan kita tergerak mencumbu waktu
pada getir perwajahan hidup khatulistiwa yang terbuai
lalu kita berpisah, membelakangi punggung kesalingpengertian
rasa kecewa menipis suka
terguyur lagu-lagu di malam pekat yang terucap tak berarti
air matamu! gelisah percuma!
kala itu pun pergi berlalu-lalang menempuh ujian hati
semenjak masa setahun berlalu,
sampai di mana cerita kita?
Jakarta, 2012
24 Agustus 2012
Puisi Akhir: Sebuah Cerita
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar