Bismillah... berikut Puisi "Gelombang Pesisir: Kenangan":
mengepul asap di jalan raya menuju gelombang di pesisir
tumpah ruah air bejana diterpa angin menganga
nadi-nadi itu mengkerut lalu menimbulkan guratan amarah
pada mata dan puluhan kepala tanpa tubuh
seketika laut menghitamkan airnya
padahal jalan-jalan belum menyepikan kendara berhati
masih terlalu siang tuk tiba di permukaan surga
dua cinta, dua hati, dua rasa
cuma itu yang ingin dikata sesampai di sana
di atas gelombang pesisir yang tiba menjauh
mendekap bayang-bayang pada air mata terjatuh
meski tak sampai nurani bisikkan satu petanda
pun hanya sebuah cerita melalui kenangan deru ombak lautan
Jakarta, 2012
25 Agustus 2012
Puisi Gelombang Pesisir: Kenangan
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar