Bismillah... berikut Puisi "Memelukmu":
memelukmu seperti duri-duri tajam menembus tubuh
bukan sebab karena selama ini kita jarang bertemu
memelukmu terlalu lama buatkan darah dalam gelas
sengaja kau minum, sementara aku diam menanar
bukan sebab tanda bukti di surat itu
memelukmu sama saja dengan
memungut bara-bara dari sekumpulan api unggun
yang sering kita nyalakan di rumah kita
kala itu
sejak terakhir kau ingin bilang ada rasa di keningmu
memelukmu adalah jarak yang tak pernah terjarak
Jakarta, 2012
26 Agustus 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar