Bismillah... berikut Puisi "Senja di Cordova":
kutumpahkan segala rasa sesaat kubaca kisah di tempat pengasingan yang memang belum pernah kusinggahi
kututup dengan pelan lalu kuletakkan di dalam lemari
biarlah anak-cucu yang kembali membuka
biar merasa, biar tulang-tulangnya menjadi merah
sebelum laut mengganas hitam menaungi
aroma kasturi firdaus menusuk ruang hati setelah beberapa masa
bebatuan kokoh berdiri angkuh menghujam langit pada kerinduan alam
kembang api tak pernah sepi
wanita-wanita pun merasa bidadari pada altar pagi mewangi
seiyanya taman-taman dalam balutan cinta
kasih ilmu melingkar pada pena yang mencoret kertas-kertas bernafas
waktu menceracau duka-duka kesalahan nafsu
ramai berbincang-bincang, makan makanan dalam mulut daging yang mentah
darah bukan lagi sekadar darah
tapi minum yang harus merenggut dahaga di tengah sabana nestapa
luruh segala cita, jeruji raja-raja hangus sudah
kobarkan betapa maut istana telah tiba
hanya tinggal kenangan, kisah sedemikian rupa
maka sengaja kutitipkan untuk anak-cucu
sebab senja sudah terlalu tiba pada kebun, pun taman yang indah itu
Jakarta, 2012
26 Agustus 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar