Bismillah... berikut Puisi "Simpang Empat":
di simpang empat
pertemuan dari dua napas yang beda
gemericik satu lagu datang meminta
menembus dinding kaca yang tertutup
rapat
pekat
dan menggulirkan jalur-jalur berbintang
di antara bongkahan sejarah (dilupa atau memang terlupa)
bersembunyi satu kata di bawah pohon tak berdaun
bersimpuh harap,
menengadah doa pada dentum
tangan-tangan yang menggesek alpa
namun hanya curah asap yang membaur
lalu jatuh di telapak tangan
mata-mata tajam hanya meringis
mengelus dada, menepuk angin
di simpang empat
yang nyaris gadaikan tubuh di tengah jalan
biar terlindas,
tercecer segala peluh dari kidung tak bersuara
atau memang tak disuarakan?
di simpang empat
hanya satu -tanda- dari sekian banyak
tanda dari persimpangan
Jakarta, 2012
30 Agustus 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar