Bismillah... berikut Puisi "Anak Tertua":
sebagai anak yang tertua,
bukan termuda
teman-teman hanya tertawa
"hahaha...
cuih!!!"
bukan tanggung jawab yang diemban
namun memintal-mintal kain sarung
di seberang jalan
pinggir kali dan berenang menuju hulu
untuk sembahyang di surau
dan mereka tertawa,
teman-teman
"hahaha...
cuih!!!"
sebagai anak yang tertua,
seperti sebuah dongeng
kisah pada malam
dan tak mengerti maksud apa
: hanya ingin menyembah gunakan kopiah
teman-teman tertawa,
"hahaha...
cuih!!!"
-aku belum sanggup
meraja sebagai seorang anak.
yang tertua-
dan isyarat hidup berjabat tangan
bercermin dari kata yang memantulkan kisah
: aku anak yang tertua
Jakarta, 2012
13 Oktober 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar