Bismillah... berikut Puisi "Separuh Napas Puisi":
hancur lebur segala rupa
merupa pandang di wajah bisu
lalu hentak tangan menggeliat kesal
ciumnya dalam gelisah pekat
mesti berhenti sesaat,
menerawang angka dan huruf
agar jatuh
- dan terjatuh, cukup sekali
bukankah seribu puisi adalah mimpi?
daun-daun yang gugur
membelah angin seketika,
bergantungan dengan ilusi
sembari gandeng mentari yang membias
di kolam ikan yang berenang ke atas
: mencari napas
seribu puisi seumpama asa, bukankah?
dan hancur lebur segala rupa
berkecipak sealun nyiur daun yang jatuh
- dan terjatuh, cukup sekali
bibir yang melekat -pun-
bak tanda sejuta bahagia pada wajah
- yang menghabiskan separuh waktu di antara huruf
yang melangkah
mendoa;
mengharap
Jakarta, 2012
15 Oktober 2012
Puisi Separuh Napas Puisi
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar