Bismillah... berikut Puisi "Kapas-kapas":
mengapa ia begitu mengagumiku?
padahal aku hanya kapas-kapas yang terbang
dari sarang yang terbuang
di kubangan
aku belum mengerti
sementara angin menerpa wajahku
bulu-buluku terjatuh, entah kemana
dan haruskah kuberbangga diri?
dan mengapa ia selalu begitu padaku?
saat kulewati rerumputan yang berdansa di sore hari
saat kuarungi samudera di antara pulau-pulau kerinduan
mengapa ia harus mengatakan,
"aku begitu mengagumimu"
sungguh!
bukan hal yang patut kubahagiakan
bukan pula sesuatu yang dapat mengobati luka
namun aku hanyalah kapas-kapas
yang memendar putihnya
yang basah memberatkan langkah
sungguh!
jangan mengagumiku sebab keinginan nafsu
aku hanyalah kapas-kapas
yang jatuh di kubangan
sebelum pergi dari sana
Jakarta, 2012
07 November 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar