Bismillah... berikut Puisi "Ketika Hari Esok":
ketika matahari jatuh ke pangkuan
serumpun doa menadah di telapak tangan
mencari-cari...
mungkin untuk esok ada yang dapat dicipta
namun malam beranjak sudah
ke pembaringan tempat ibu meninabobokan buah hati
menduga-duga...
jika esok masih ada jalan, tak perlu tersesat
jika esok belum ada keyakinan, tak perlu gegabah
hanya hati berkata-kata pada temaram yang redup
menari-nari gelombang di samudera pasrah
apa mungkin ada hari-hari sebelum hari itu tiba?
tak ada alasan untuk menangis, begitu ibanya
sebab matahari tak beranjak sedari tadi
lalu ketika bangkit,
di penghujung pada napas yang belum sepenuhnya tumpah
doa-doa menggantung di beranda sajadah
seumpama khilaf, silamnya terlupa dengan pagi yang jatuh
selagi zikir memanggil
Jakarta, 2012
22 November 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar