Bismillah... berikut Puisi "Rintik Hujan di Gurun Pasir":
rintik hujan setelah maghrib
terdengar sayup doa mengiris hati
seumpama memecah sunyi,
memandang malam dengan tabuh gemericik kembang api
menghamburkan istana-istana
hancur, sepintas mata
setelah pulang berzikir,
diam sejenak menatap langit
debur cahaya jatuh ke makam suci di antara pilu
begitu menusuk,
ada nanar mata menghias di bola mata
: menangis
kini doa-doa setelah rintik hujan
hanya dapat mengangkat satu harap
:
"pertahankan kampung halaman dengan jiwa
camkan laknat-laknat di setiap langkah
demi bumi,
kita mati sebagai orang suci!"
dan rintik hujan adalah air mata,
bagi mereka
sementara di seberang gurun-gurun beratapkan nestapa
seperti doa-doa ibu tercinta
demi agama kupertahankan hati
demi bangsa kujaga sanubari,
begitu bisik rintik hujan yang terdengar
Jakarta, 2012
23 November 2012
Puisi Rintik Hujan di Gurun Pasir
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar