Kumpulan Puisi Zuwaily

Puisi-Ku

17 Januari 2013

Puisi Secangkir Napas

Bismillah... berikut Puisi "Secangkir Napas":

untuk dapat menikmati suguhan secangkir napas
kusiram bulan di malam ini
debar hangat biar tumpah mendecak ke lantai

tetapi sudah setengah cangkir
kita mengobrol sepanjang malam,
katamu: "habis ini biarlah ranjang-ranjang itu berisik"
aku hanya tersenyum.
ya, kita dan hanya untuk kita
selepasnya, kautuangkan lagi separuh bintang
celupkan ke dalam malam

dan hampir saja pagi membuta
kita terlupa,
makin dingin berselimut pekat
berpadu dengan secangkir napas yang kosong
kataku: "nikmat belum mampu dinaiki"
tetapi kau hanya diam,
mengepulkan cerita-cerita dari sebatang rokok

ah!
cangkirku retak menggertak!

Jakarta, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar