Bismillah... berikut Puisi "Di Ujung Langit":
kemayu pagi seperti diriku
berdaging rapuh, tak henti belas kasih harapan
aku sedang mencari,
kerikil yang berjatuhan dari sana
angan-angan yang menggantung karena tak mengerti
aku tak menyadari jika aku sedang bermimpi
dan aku pun tak mengetahui jika ini nyata
biarkan ombak bernyanyi,
beburung menari di atas deruan alam,
yang menyisakkan tangis perih tak tertahan
lalu aku ingin bangkit
merasakan apa yang dirasakan hati
memahami apa yang dibuatkan pikiran
dengungkan iman,
gaungkan apa yang telah merasuk
takbir, tasbih, dan tahmid
enyahlah...,
pagiku tak kemayu
subur laksana mentari yang menyemangatkan hari
di ujung langit
18 Desember 2011
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar