Bismillah... berikut Puisi "Cukup Kau Saksiku":
bumi, biarkan kau yang menjadi saksi
tulang-belulang tak lagi peduli
darah sudah mengering
pun daging tak lagi gemuk seperti lembu
cukup bawakan api yang berhembus dari perutmu
pada napas jiwa yang terhuyung di pesisir
langit akan menjadi hakim di persidangan waktu
menghujat peluh, mendobrak puting wanita yang samar di hadapanku
kelam
pekat
hitam
berupa bayang-bayang malam sebelum mengekor melata di ranjangku
jatuh mahligai harta, bersemi di lapak-lapak nestapa
bumi, cukup kau yang menjadi saksi
bisu, diam, mati
Jakarta, 2012
26 Agustus 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar