Kumpulan Puisi Zuwaily

Puisi-Ku

21 Januari 2012

Puisi Mengertilah

Bismillah... berikut Puisi "Mengertilah":

Aku memang tak seperti kau yang dapat membalikkan gunung ketika amarahmu melonjak-lonjak kegirangan. Bukan seperti angin yang mengelabui dedahanan hingga meliuk-liuk ingin terjatuh.

Aku hanya kerikil-kerikil yang kadang kala kau injak semena langkah. Kau lempar sebisa dan semau nafsumu di kala hujan mengguyur arena sandiwara yang kaubuat dari peristiwa kehidupan lain. Dan asal kau tahu, aku tak mengerti..., menjalar seperti ranting-ranting yang merusak pepohonan indah. Sebenarnya itu bukan inginku, dan tak perlu mengikuti jejakmu di sudut air mata yang kuhabiskan semalam.

Di bilik remang-remang itulah kau ganti menjadi cahaya. Aku takjub!!! Berkeliaran kunang-kunang membelah malamku yang hampa. Aku tertekan gelisah, terombang-ambing tak menentu. Apalagi yang akan kauhadirkan untukku? Dendam? Keirian? Atau ketidakberdayaan yang menghasut bola angkasa tak berujung itu? Sekejap saja kau enyahkan pandanganku yang terlena.... Kau membias untuk diri yang terlanjur tua.

Mengertikah kau tentangku?

Aku tak seperti yang kau kira meski kau selalu perhatikanku. Gundah..., sesal..., mencabik kemahatololan yang sesaat kudiamkan di jemariku yang tiba-tiba tertelan sunyi. Aku benci hidupku!!! Aku benci kau yang telah menorehkan denyut-denyut keraguan dan kemunafikan pada cerita-cerita kehidupan.

Mengertikah kau tentangku?

Aku lajang... dan aku bujang si anak Adam yang tergeser karena rayuan melankolis dari sudut-sudut tembang yang kudengar. Diam dan menepi karena kusadar, aku tak sehebat kau yang berdiri kokoh tepat di jurang takdirku. Menangis....

Mengertikah kau tentangku?

Kau hanya tersenyum sinis sembari membuang muka permatamu

#Penyesalan puisiku dapatkah terobati?#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar