Bismillah... berikut Puisi "Untukmu Amar: Keikhlasanmu":
sebuah kenyataanmu wahai amar...
tidakkah tombak itu baru saja ditegakkan oleh si fana
karena dendam atau pun keinginan nafsu?
ia adalah saksi bisu keteguhanmu
kawan kepiluan dan derita sepanjang hati
namun, bukankah nikmat itu yang akan kau rasa?
kami tahu...
kau bukan budak nafsu jelata sang dunia
bukan pula kawan yang terpenjara waktu
kau adalah kau
yang selalu diam saat dusta menghasut angan-angan
yang selalu bersembunyi saat nista pertaruhkan diri
kami tahu...
nerakamu adalah pada surga yang sering dibincangkan si semu
surgamu pada waktu sangkakala meleburkan dentum kedengkian
kau adalah kau
yang terbangun saat si alpa terlelap demi serunai air matamu
yang bersimpuh saat senja masih saja mendayu-dayu hasrat
amar...
ini adalah kenyataan
kepiluan sesaat hingga kaurasakan kautsar itu
mengkristalkan saujana dan mengalir di depan teduh wajahmu yang terlelap
dengan senyum simpul setelah mentari gersangkan belulang sucimu
amar...
bukankah firdaus sedang berbincang-bincang denganmu?
bukankah keirian malaikat-malaikat melekat di hati ikhlasmu?
sementara mata kami masih tertutup kabut fatamorgana
Jakarta, 20/05/2012
20 Mei 2012
Puisi Untukmu Amar: Keikhlasanmu
Tags
Puisi#
Share This

Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar