Bismillah... berikut Puisi "Zapin Kerinduan":
zapin menabuh benderang khatulistiwa
melewati riakriak sampan yang melaju
pada batasnya di antara kekuatan
- satu cinta
yang tetap menunggu di tepi air mata
- rindu
bila suatu saat nanti
masih terdengar decak kekhawatiran
disebabkan sungai itu terhitamkan satu kenangan
cukup tinta yang berlimpah di sudut peraduan
sebagai pualam dari hati merindu
lalu tapak kaki tak berhenti
menembus satu sejarah yang terkuak
tersirami hujan di garis pemisah kekakuan
mengalirkan denyut nadi memerah
iramakan denyut jantung merasa
dan zapin masih berdetak
mengiringi lagulagu dari pilu
yang tersumbat batu kecongakkan
pun lain jiwa lain hati
zapin tak merasa lunasi hutang budi
pada tonggak istana lazuardi hati
Jakarta, 2012
11 Juni 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar