Bismillah... berikut Puisi "Gejolak Sejarah Rasa":
bersama gelombang dalam rasa
mengetuk beberitaan pada napas jelata
begitu indah mawar yang tumbuh
meski durinya begitu tajam menusuk hati
menggerakkan rasa nestapa jiwa
dari sekian banyak petuah
hanya bibirmu yang basah
memaraskan keayuan pada jelita di pagi
menyusur lembaran yang tereja
dan ketika hati harus berkata:
“kubiarkan gejolak menerpa”
namun kidungmu semakin tak jelas
berderai satu senja yang tiba menghilang
malam itu ternyata sejarah bercerita
membaur tuk decakkan beribu kunang-kunang
di pinggir jalan
Jakarta, 2012
27 Agustus 2012
Puisi Gejolak Sejarah Rasa
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar