Bismillah... berikut Puisi "Ketika Purnama Tak Lagi Terang":
setelah purnama usai
menutup segala perih dan duka
hendak dikemanakan
istana-istana yang baru saja berdiri
di desa, di kota
di gunung, di laut
di sabana, di samudra
lantas siapa yang dapat menguji
setiap khabar pada goresan dinding
di wajah keyakinan yang terbagi
sementara lindap gemala itu
hangus sudah, meski sedikit tersisa
waktu menggantung
belum menuju hak antara huru-hara
tumbang pepohonan, zahir akarnya
buah-buah membusuk, batin merendam
mengusik kalbu bermuara Illahi
namun tiada berhias mengaca diri
kecuali sedikit
satu yang tertinggal
di antara reruntuhan sejarah mengerang
tak terpisah, terganti maupun diganti
sebab ajaran sudah terjaga di hati
bungkam neraka tuk dekap insan di penghujung doa
meski sedikit
Jakarta, 2012
26 Agustus 2012
Puisi Ketika Purnama Tak Lagi Terang
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar