Kumpulan Puisi Zuwaily

Puisi-Ku

25 Agustus 2012

Puisi Sepeninggal Kertas Kelam

Bismillah... berikut Puisi "Sepeninggal Kertas Kelam":

ketika malam tiba, gelap menyelinap pada rembulan yang kecil
sementara angin menghempas air mata
menghapus suka, bukankah begitu
apatah kidungku tak sampai pada kertas yang berdecak
apatah begitu?

lalu sepeninggal satu di antara dua pilihan
tak temukan juga rayuan-rayuan malam
semenjak aku tertinggal di keranda kawan-kawan

‘kau diam!
kau bukan manusia!
kau binatang!
kau bukan manusia!
kau budak iblis!

padahal aku masih punya nurani
di malam-malam dan tak pernah menyembunyikan apa yang tersirat
pun tersirat melalui buah di pentas pelangi itu
secarik kertas tak berpanggung

Jakarta, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar