Puisi Rasa

Bismillah... berikut Puisi "Rasa":

kepada siapa lagi harus kukatakan
jika rasaku ini tak mungkin lagi ke sana
sebab kata-kata itu cukup membuatku pilu
ya...,
kau tahu bagaimana rasaku?

di sini
di tulang punggung yang retak
ada saja omongan yang menggertak parau
meski kuharus diam

andai suatu saat nanti
ada sedikit rasa yang mengerti
mungkin aku akan berlari ke sana
lalu sampaikan bagaimana perasaanku

bukan padamu
pun bukan kepada waktu yang menunggu
agar kau merasa,
bagaimana pahitnya dulu

Jakarta, 2012