Bismillah… berikut Puisi “Rindu-rindu”:
kuketuk rindu-rindu
yang terkunci karena kata
kuketuk lagi,
pelan seketika berdentum ombak
cukuplah sudah
ini adalah hari
bukan bulan yang lama ditunggu
bahkan lebih dari waktu
yang berbunyi-bunyi detik dan detak
apalagi tahun dan windu
berarak abad
- yang masih diam tak bergerak
dan kuketuk rindu-rindu
berkali pada serpihan kaca yang pecah lusa
di depan nanar ragu sebab tak terkuak
aih..., rindu-rindu itu sembunyi
pada waktu
pun cerita yang pernah dibuat lalu
lalu cukuplah sudah
rindu-rindu tak lagi merindu
sebab habis waktu di tengah
- bulan yang berdetak
Jakarta, 2012
30 September 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
cocox nich bwt status fb..!
BalasHapusterima kasih atas apresiasinya
BalasHapussalam