Bismillah... berikut Puisi "Kendara Nanti":
berbondong-bondong kaki melangkah ke surau sempit
padahal dulunya luas
menghampar sajadah yang dulunya tanah
pun membasuh airnya ke wajah
satu takbir, menggerak
berdiri dan sebelumnya mencium wewangi sehelai benang
yang terajut dalam keranda
sebelum dhuha,
pagi-pagi berangkat dengan tegap
padahal dulunya lalai
pun sedikit tak tergerak pada bunyi lengking nan parau
kata hati,
"mungkin sudah waktu"
belajar ikhlas (?)
dan darah bercecer, sesudah itu
berkurban bukan menjadi korban
namun kedekatan yang lebih hakiki
- bukankah (?)
jika yang lalu adalah sejarah -pengalaman-
: pahit
pun sampai bertemu pada nada-nada akbar,
suatu ketika menjemput domba yang disembelih
sebagai kendara
Jakarta, 2012
27 Oktober 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar