Bismillah... berikut Puisi "Suara Syahdumu":
begitu syahdunya suara yang keluar
gemericik... berdebur-debur
dan akankah suara-suara tersisa?
padahal habis semalam berteriak
lantang!
namun, mengapa harus syahdu
yang menyusur ke dalam ruang alam ranahmu?
suatu pagi di pembaringan
melihat guratan itu terpaku di balai
tempat yang lalu hujat bertandang
mainkan pedang untuk jatuhkan nista
di seberang tabuh gendang bertuan
dan akankah air mampu membasuh luka?
sementara ia tak tertembus oleh mata
hanya rasa yang memendam
sebab perih mengangkat doa dan mengalir di setiap langkah,
kemana kau pergi
namun sekali berpijak tak berpindah
suara itu begitu syahdu
acap kali selisih menyilang tak beraturan
memandang nanar pada pupus,
seolah tiada ragu menyeret iba tuk dekap
padahal tak nampak
suaraku habis, kini
berganti suaramu yang menyulut doa
bukan tuk berteriak,
namun kau palingkan duri-duri yang terpaku di sana
haruskah suara-suara itu menghilang
agar syahdu?
Jakarta, 2012
17 November 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar