Bismillah... berikut Puisi "Rindu Semalam":
begitu pertengkaran menyelimuti kita
ada salah yang menyabarkan
salahku, begitu kubilang
sementara ranum di sekitar tubuh
menggepita pada hari-hari ketika jatuh tepat di wajah
meski berulang kali kulewati jalan-jalan yang tumpah tindih
sebab tak sedetik pun luput mata
- dan hati
pun begitu kembali.
kekhawatiran mengalun iringi bisikan napas-napas yang tertahan
lumat pada nafsu -berdetak bias cemburu-
apatah dagingmu membusuk
lalu diam-diam mengotori perjalanan
(?)
padahal usailah pertengkaran tadi
meski degup jantung tak beratur
menguliti tulang, tuakan wajah
***
wahai zat yang berarak di sekitar malam tumpuanku
hendak apa yang dipikir jamahmu?
padahal ketika doa-doa menembus langit
hanya segelintir ketakutan berderajat harap
"aku rindu"
begitu sangkaku pada tahajud cinta
hanya sebatas bibir merah dan liukan tubuhmu
mengantarkan sepiring kepasrahan sebagai tanda
: kasih sayangmu
sudahi pertengkaran semenit
datangkan kembali ranum kerinduanmu
walau sebatas tanganmu menggenggam bintang di ranah malam
ketika bergelut wajah-wajah silam
: apakah aku ada untukmu
(?)
Jakarta, 2013
07 Januari 2013
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar