Bismillah... berikut Puisi "Bulan di Wajah Pagi":
dan bulan tak nampak
setelah hujan reda semalam
padahal sudah kering kerontang kapuk di antara ranjang
dan malam sudah hampir pagi
namun doa-doa masih saja menggantung di langit
padahal kala wajah bertemu, cermin silangkan hati
duh gusti,
dimana tempat suci yang harus dijadikan tempat bersyahdu?
padahal surat-surat itu sudah hampir pudar
memudar dalam cerita satu kehidupan
duh gusti,
tanda setangkai bulan memacu lintang di ranah pagi
begitu dalam benak serumpun,
kami
Jakarta, 2013
22 Maret 2013
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar