Bismillah... berikut Puisi "Waktu Kita: Percuma":
dulu,
kita adalah bulan yang pecah
pun sekarang,
kita adalah mentari yang retak
seolah tak beda
malam mencekam, siang membahang
: dan kita saksikan barang-barang itu tergeletak
berbulir
di istana kita
Jakarta, 2012
26 September 2012
Puisi Waktu Kita: Percuma
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar