Bismillah... berikut Puisi "Daun Yang Jatuh":
kusentuh daun-daun yang mekar,
namun kutak merasa
pagi dan pagi
dapatkah pergi sebelum siang mengabari?
seketika pandang melenyap
daun-daun gugur di bawah kaki
di depan mata, kasat oleh binaran
namun kutak menemui pagi
selagi kunistakan sentuhku pada hijaunya daun
- aku bertekuk lutut
padamu yang berasal dariku -
pun melewati tujuh tiang yang rapuh
hujan itu luruh
membutiri tanah tuk menanam daun
meski tak dirasa
Jakarta, 2012
16 November 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar