Bismillah... berikut Puisi "Duhai":
duhai angin yang berhembus
aku tak dapat memilih suara-suara yang bernaung
di sini.
duhai tuan yang agung
aku tak dapat memilah kertas-kertas yang berserakan
di sana.
aku pandir yang menuntun tongkat dari pekarangan rumah
- yang begitu sederhana
aku adalah cemoohan dari bibir-bibir bergincu
- yang begitu merona
aku adalah barang rongsokan yang teronggok
di ruang kerja, di samping jendela yang mengumbar bising angin berbisik
duhai sang petapa
dapatkah kau memilih dan memilah mereka?
sementara jalan-jalan rusak menuju ke sana
pun ke sini
duhai kendara yang bijak
aku tak dapat mengubur diri di bawah mesin yang menderu
sakit.
dan duhai yang kudamba
di mana doaku tersangkut?
Jakarta, 2012
10 November 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar