Bismillah... berikut Puisi "Ketika Terbenam":
dan ketika terbenam
suara-suara itu sudah tak lagi terdengar
menyusup pergi ke pembaringan
berbarengan dengan singgahnya burung-burung ke peraduan
sepi. alam merasa sunyi
tetapi sekelompok angin
meliuk-liuk menerpa langit
gemericik hujan pun turun
ada cerita di sana
di bawah kardus-kardus yang terkumpul
entah apa.
tawa riang menggema menyambut gelap
dan ketika itu
mereka terjebak
saling beradu pandang lantas membungkam diri
"kita tak sama!"
begitu mereka lontarkan kata
waktu yang kian menepi di titik curah
terhanyut pada gempita
tabuh gendang di tepi perempatan jalan sunyi
tak lagi sisakan suara-suara alam semesta
seumpama tidur.
terbelai oleh mimpi pada napas yang sudah tiada
"kita tak sama!"
satu-persatu digiring pulang
oleh angin yang berhembus sengaja
menerpa. meninggalkan dupa yang berasap
di samping keranjang yang berisi tulang belulang
Jakarta, 2012
27 November 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar