Kumpulan Puisi Zuwaily

Puisi-Ku

28 November 2012

Puisi Kunang-kunang

Bismillah... berikut Puisi "Kunang-kunang":

kunang-kunang terbang telanjang
melanglang ke arah timur
mencari tempat berlindung
sebab rintik hujan tumpah
di malam yang basah

kunang-kunang tak sendiri
di atasnya gemerlap cahaya lampu yang terpasang
cukup hangatkan diri,
meski redup tubuh harus disyukuri
pun bukan semata sesali diri

dan hujan semakin lebat
kunang-kunang memandang langit,
gelap.
kunang-kunang menatap bulan
sekilas wajah ibu terpasang di cakrawala
andai sayap-sayap tak patah
mungkin segera ia terbang ke tempat asal

waktu berputar, mengira pada malam
kunang-kunang belum beranjak
deras hujan hentikan hendak
tak pulang ke rumah pada janji yang ingin ditepati
pun dingin merasuk
tubuh menggigil,
hilangkan seberkas cahaya yang belum pulih
di tubuh

kunang-kunang sendiri,
bertekuk di bawah jerami yang lembab
basah sudah liku jalan yang belum dilewati
ia tertahan hingga pagi mengawali
napas, napas sudah di ambang pintu

dan kunang-kunang tak lagi memendam cacat
di hadapnya hanya terbentang dua jalan
timur dan barat

Jakarta, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar