Bismillah... berikut Puisi "Cermin Waktu":
kita di sini mengumpulkan bibit-bibit
yang baru saja kita beli kemarin
lupakah?
dan kau letakkan di atas nampan besar
seraya memilah kerikil-kerikil yang menyatu
lupakah?
tapi dari waktu ke waktu
tak jua tumbuh pepohonan di sekitar rumah
sejak kali pertama bibit-bibit itu tertanam
lupakah?
ia mati.
ia berdarah di antara tanah-tanah yang terserang hama
kita sia,
begitu kau bilang kepadaku
lewat semak-semak yang belukar
Jakarta, 2012
03 Januari 2013
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar