Bismillah... berikut Puisi "Diusik Petang":
aku menikmati secangkir kopi
dan sebatang rokok
sesaat petang menembus cakrawala
dari sini,
dalam lingkup sejuta mata berkaca
berharap
ada tumpahan membanjiri lantai
putungnya membekas di labirin asap
dan aku tersendat pada decak
tak habis sebuah khayal mengintai di ujung jari
duh, aku terjebak
terkekang petang yang mengusik
Jakarta, 2013
08 Februari 2013
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
hmm,,puitis ya sob
BalasHapusterima kasih atas kunjunganny sob.
BalasHapussalam
Petang takkan datang bila tak lihat siang,,
BalasHapussiang pun takan hilang jika petang tak mendudukinya,,
poros letaknya hanya dalam hati yang berselimut diri,,
gelap dan terang tak kunjung pasti mana akan di pilih,,
tak kala doa terpanjat dan hijab yang terucap,
disitulah letak dari jati diri terang yang sesungguhnya..
kreasi iseng,,ngga tau maknanya sob,,,
kalo tau boleh lah di artikan..
SUKSES terus sobat..
^_^
BalasHapussalam sukses juga.