Bismillah... berikut Puisi "Sang Penakluk":
berlari menunggang kuda menuju utara
memecah aurora yang menyilang
dalam dingin menyibak alam
sejenak tapak menghilang,
kuduskan doa menggugah tiang-tiang yang rapuh
sang pemberani!
jubahnya melayang
- mengudara di sekujur bunyi kaki tunggangan
air mata jatuh, di sana!
padahal pedang terhunus, ingin menghantam
istana yang jauh dipandang
fatamorgana membias... ibarat ilusi
memanggil-manggil serigala yang berjudi
di atas langit sekawanan domba yang mencari rumput
dia berlari!
mengejar dengan kuda tunggangan, perisai
dan pedang yang belum berdarah
tapi belum sampai ke tujuan
di tengah jalan,
hanya iba yang didapat. air mata
jubahnya tersangkut tangan wanita berparas ibu
jauh menuju tepi
dekat menepi di dalam hati
bukanlah ia sang pemberani
yang takluk jua,
akibat ibu tak merestui kuda-kuda
berlari mengejar aurora yang menghantui
: mata nurani
Jakarta, 2012
17 Oktober 2012
Tags
Puisi#
Share This
Puisi Zuwaily
Puisi
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Author Details
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar