Bismillah... berikut Puisi "Daun Gugur":
daun itu gugur untuk keduanya
dan jatuh di atas puing sebuah nama
- yang terhapus debu
lalu aku menamakannya sebagai ilusi
dalam tinta sejarah yang tercecer
di altar pengorbanan waktu
daun itu gugur
tak lagi tumbuh daun-daun muda
dari ranting yang renta
lalu aku menamakannya:
makam-makam dalam gundukan air mata
ia merah dan tak membekas
terbang bersama angin
dan tak menyisakan sebuah kenangan
- yang bernama
Jakarta, 2013
18 September 2013
Tags
Puisi#
Share This

Puisi Zuwaily
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar