Bismillah... berikut Puisi "Di Jabasi (Sebuah Surat)":
menantang hujan di atap panas yang menyengat
kerap ia menunjuk cahaya
lantas sudah ketika rintik membasahi badan
tetapi ia tak berteduh
membawa payung atau pun dahan-dahan di pinggir jalan
dan sebuah puisi ia pajang di teras sebuah rumah
bernama "Jabasi"
menuntun puing-puing agar berserak
seraya berkoar
menandingi gelegar petir yang haus suasana
cetar, pun membelalak di sepanjang warna-warna hujan
beralaskan mimpi
ia menantang hujan yang tak berair-basah
kering kerontang
deru-menderu di bawah baling-baling tak bermesin
kemudian ia mengantarkan satu catatan di depan rumah
sebuah surat
'di Jabasi ini telah tertanam aku
lajang beranak pinak
tiga'
Jakarta, 2013
04 September 2013
Puisi di Jabasi (Sebuah Surat)
Tags
Puisi#
Share This

Puisi Zuwaily
Zuwaily adalah nama pena dari admin Blog Puisi ini. Suka main game, menulis, dan membaca apa saja. Lebih banyak diam dan merenung. Ayah satu anak yang hobi traveling & blogging, sedang belajar youtube juga.
Kategori:
Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar